Kamis, 26 Jun 2025
Media Rakyat | Aspirasi, Berani dan Aksi
Jika berminat dengan sourcode web portal ini bisa hubungi nomor whatsapp 0856-735-4414
Selain nomor diatas adalah palsu.
Jangan Chat jika masih berpikiran ini penipuan ya!
Website udah 100% selesai, jadi siap dikirim.


Ada juga sourcode toko online, psikotes dan aplikasi absensi
Paman Birin Mundur Sebagai Gubernur Kalsel
Pengunduran Diri Paman Birin
Penulis: Meja Redaksi Lidah Rakyat
Politik - 13 Nov 2024 - Views: 203
image empty
Ilustrasi/AI

Paman Birin, seorang legenda yang tiba-tiba muncul di horizon politik Kalimantan Selatan. Ia bagaikan komet yang sesat arah, melesat dan menghilang tanpa aba-aba. Mengundurkan diri, katanya. Di hadapan ratusan ASN yang melongo, seperti menyaksikan babak akhir opera sabun.

"Saya mengundurkan diri. Pemberkasannya sudah diproses," katanya. Penuh kharisma. Atau mungkin lelah. Siapa yang bisa menebak? Bukan Paman Birin jika tidak menyisakan tanya di benak, seperti teka-teki silang. Surat pengunduran diri sudah dikirim ke Presiden Prabowo, ujarnya. Bagai surat cinta yang dilempar ke angin, berharap sampai tanpa cap pos. Presiden pasti terkejut, siapa yang tahu Paman Birin akan muncul dengan pengumuman secepat  itu. Mungkin ia  sempatkan menyalakan api unggun kecil di ruang kerjanya, membakar surat dengan dramatis.

Cerita ini makin kacau. OTT KPK, sidang praperadilan, hingga  sang Paman yang mendadak hilang seperti ilusi di tengah kabut subuh. "Kabur," kata Biro Hukum KPK. Seperti pahlawan yang memilih  mundur sebelum jantung meledak di panggung. Seperti sinetron epik yang tak kehabisan twist, Paman Birin muncul. Hanya sehari sebelum putusan praperadilan. Senin pagi yang dingin, Paman Birin memimpin apel. ASN tertegun,  berbisik-bisik. Apakah ini penampakan hantu politik? Tidak. Ini realitas. Seperti adegan dari film noir, tapi lebih murahan. Bukan sekadar kemunculan, ini adalah klimaks dengan drum-roll dramatis yang sayangnya terlalu pendek.

"Kondisi ini jelas-jelas menunjukkan bahwa pemohon selaku tersangka melarikan atau kabur," tegas anggota Biro Hukum KPK. Tapi apalah makna 'kabur' di negeri para pewayangan ini? Seperti permainan petak umpet, siapa yang ditemukan, siapa yang tertawa, siapa yang menang, hanya dewa-dewa politik yang tahu.

Kini, KPK hanya bisa menggeleng. Status tersangka dicabut, sang Paman bebas dari belenggu. Apakah keadilan sudah dijalankan, atau hanya permainan catur dengan raja yang selalu lolos dari skakmat? Ah, Paman Birin, kisahmu, bagai dongeng tanpa akhir, menggantung di antara ilusi dan kenyataan.***