LIDAHRAKYAT.COM Kejadian penganiayaan berat diketahui bertempat di Kampung Malafu, RT 017, RW 004 Desa Tainsala, Kecamatan Insana Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara, Senin tanggal 11 November 2024 sekitar pukul 06.30 wita
Berdasarkan hasil temuan melalui wawancara awak media lidahrakyat.com, telah diinformasikan saksi bahwa saat kejadian melihat korban sudah berlumuran darah dalam posisi berdiri dengan jarak sekitar 10 meter dengan pelaku, sedangkan pelaku juga dalam posisi berdiri sambil memegang parang yang ada bercak darah mengalir. Sempat terjadi perampasan parang dan membuang parang tersebut ke belakang rumah, dan selanjutnya menolong korban dengan membawa korban ke Pustu (Puskesmas Pembantu) Tainsala.
Mikael Boek saksi kejadian tersebut menceritakan Bahwa sekitar pukul 06.00 wita, sebagai tetangga, ia menyaksikan korban dan pelaku, bertengkar dan saling menyerang menggunakan batu, mendengar teriakan korban bahwa "mama tolong saya, karena saya sudah kena potong" mendengar itu Mikael datang dan melihat korban sudah bersimbah darah, karena takut hanya berdiri melihat, barulah setelah ada teman baru mereka mendekat dan bersama-sama membawa korban ke rumah terdekat yakni ke Pustu (Puskesmas Pembantu) Tainsala.
Untuk diketahui Identitas Korban adalah Nama Theodorus Tnesi, umur 46 tahun lakis Katolik Petani alamat Kampung Malafu, RT 017, RW 004 Desa Tainsala, Kec. Insana Tengah Kab. TTU.
Identitas Pelaku atas Nama Fransiskus Banu, berjenis kelamin laki-laki, tempat tanggal lahir Haenfeka, 30 Desember 1963, bagama Katolik, Pekerjaan Petani alamat Kampung Malafu, RT 017, RW 004 Desa Tainsala, Kec. Insana Tengah Kab. TTU.
Sejak tulisan ini diterbitkan telah dilakukan pelaporan kepada pihak aparat Kepolisian terdekat dan bertemu langsung dengan Kapolsek Insana bersama Panit IK, Kanit Reskrim dan Banit Lantas Polsek Insana. Pihak kepoliasian turut mengumpulkan Baket serta membantu membawa, mengamankan pelaku di Rutan Polsek Insana.
Sebagai informasi awal dari Puskesmas Pembantu Tainsala, korban di rujuk ke Puskesmas Kaubele, karena kondisi korban cukup parah sehingga korban di rujuk lagi ke RSUD Atambua.
Ada pula pengakuan bahwa pelaku emosi karena tanpa ada masalah, korban datang langsung mencekik leher pelaku. Pelaku dan korban masih ada hubungan keluarga dekat yakni korban adalah keponakan kandung pelaku.
Pihak keamanan juga melakukan pencarian barang bukti; berupa parang, sudah di lakukan pencarian di sekitar TKP tapi belum di temukan. (Laporan Koka Masan)
2.27K
132