LIDAHRAKYAT - Gambar dan video yang mengganggu menunjukkan momen ketika tiga pengunjuk rasa anti-Israel yang mengenakan topeng membakar dua bendera Amerika dan satu bendera Israel di depan konsulat Israel pada Rabu.

Bendera Amerika hampir tidak terlihat karena tertutup oleh api saat para pembakar berdiri di luar gedung di Second Avenue dan East 42nd Street. Salah satu pria yang mengenakan keffiyeh dan kaos bertuliskan "Gaza" memegang bendera Amerika yang terbakar saat ia berdiri di jalur sepeda tepat di depan pos NYPD, yang kacanya memantulkan nyala api yang terang.

Seorang pria lainnya yang juga mengenakan penutup wajah membakar bendera Israel yang segera layu dan jatuh dari tiangnya, seperti yang terlihat dalam video. Menurut NYPD, salah satu dari tiga pelaku pembakaran telah ditangkap.

Jahki Lodgson-McCray, 20 tahun, dari New Jersey, didakwa dengan tuduhan membahayakan secara sembrono tingkat kedua, mengancam tingkat ketiga, perilaku tidak tertib, dan gagal menggunakan trotoar. Tidak jelas apakah dia adalah salah satu dari dua pria yang memegang bendera Amerika atau pria ketiga yang memegang bendera Israel.

Penangkapan ini merupakan penangkapan keempat bagi Lodgson-McCray dalam beberapa minggu terakhir — ia dikenai tuduhan memasuki area terlarang secara ilegal dan melawan penangkapan pada bulan Mei, menurut NYPD. Identitas dua pembakar bendera lainnya masih belum diketahui.

Aksi pembakaran yang mengejutkan ini terjadi bersamaan dengan vandalisme lain yang terjadi di Manhattan pada Rabu, termasuk aksi penyiraman cat merah di misi Palestina dan sebuah gedung mewah di Upper East Side. Awal pekan ini, pengunjuk rasa yang membawa cat menargetkan rumah direktur Yahudi Museum Brooklyn dan beberapa anggota dewan museum tersebut.

Polisi terus menyelidiki insiden-insiden ini dan mencari informasi lebih lanjut tentang pelaku lainnya yang terlibat dalam aksi pembakaran dan vandalisme. Pemerintah kota mengutuk keras tindakan ini dan menegaskan pentingnya menjaga ketertiban umum dan menghormati simbol-simbol negara serta kebebasan berekspresi. ***